Rabu, 19 Maret 2014

Cemas Banyak Sunnah Haji Ditinggalkan, Jamaah Pilih Tanazul

Mengaku tidak dapat melaksanakan beberapa sunnah dalam rangkaian haji, beberapa jamaah haji memilih memisahkan diri dari rombongan mereka. Alasannya, mereka tak rela jika jauh-jauh datang dari tanah air tapi tidak bisa melaksanakan sunnah-sunnah haji. 

Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) beralasan, beberapa sunnah memang tidak dapat dilaksanakan untuk kemashlahatan jamaah sendiri. Mereka yang memisahkan diri dari jamaah haji dan memilih melaksanakan haji secara sendiri dikenal dengan istilah tanazul.
Istilah ini cukup populer dikalangan jamaah haji yang betul-betul memahami syariat manasik haji dan ingin melaksanakan haji sesuai dengan tata cara manasik haji Rasulullah SAW. Jika mereka tetap bertahan di rombongan haji mereka, khawatir ada beberapa sunnah yang akan terlewatkan.

Ketua kloter 1 Asal DKI Jakarta, Sutriono yang juga menjalankan haji secara tanazul mengaku, banyak sekali sunnah-sunnah yang terlewatkan jika hanya mengikuti arahan TPIHI. Bukan hanya sunnah, tapi bahkan rukun haji pun bisa terlewat dan nantinya harus membayar dam. 

Sutriono mengaku, rangkaian pelaksanaan Ibadah haji sudah dipangkas dan dipersingkat oleh TPIHI, sehingga banyak sekali sunnah maupun rukun yang terlewat. Seperti perjalanan pada hari Tarwiyah tanggal 8 Zulhijjah. Dalam sunnahnya, seluruh jamaah haji memulai tarwiyah pada tanggal 8 Zulhijjah. Ketika seluruh jamaah pada pagi tersebut sudah bergerak ke Mina, Namun jamaah asal Indonesia hanya berdiam diri di m,aktab (pemondokan) mereka masing-masing.

"Tanggal 8 Zulhijah  seluruh negara berangkat ke Mina, kecuali Indonesia. Saya malu juga dengan negara lain seperti afrika yg mungkin ustadznya tidak banyak tapi faham sunnah. Sedangkan Indonesia, ustadznya banyak sekali tapi (mengapa bisa mengabaikan sunnah itu)?" terang Tri kepada Republika via BlackBerry Messanger, Jumat (18/10).

Menurut Tri, seluruh kitab fiqih pada hari tarwiyah tersebut seluruh jamaah harus menuji Mina dan mengerjakan sholat Zuhur dan Ashar dengan cara jama' dan qashar. Demikian juga shalat Maghrib dan Isha' dengan cara di jama' dan qashar. Setelah shalat subuh dan terbit matahari, semuanya harus bergerak ke Arafah untuk wukuf.

Kenyataannya, jamaah haji Indonesia yang dikoordinir TPIHI tidak ke Mina, tetapi langsung menuju Arafah dan bermalam disana sebelum wukuf esok harinya. 

http://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/kabar-dari-tanah-suci/13/10/19/muwg1o

Tidak ada komentar:

Posting Komentar