Minggu, 11 Mei 2014

Sistem Katering Haji Diperbaiki

Kementerian Agama (Kemenag) memastikan sistem pengadaan katering jamaah haji pada tahun ini dirancang lebih baik dibanding tahun lalu.

Penegasan itu disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Anggito Abimanyu kepada Republika, Rabu (23/4). 

Dijelaskan Anggito, pembenahan sistem katering haji ini dilakukan untuk meniadakan berbagai keluhan jamaah terkait catering, seperti terlambatnya jatah makan hingga makanan yang basi dan kedaluwarsa.
"Sistem katering tahun ini kita perbaiki mulai dari kualitas makanan, hingga distribusi dan batas kedaluwarsa makanan," ungkap Anggito Abimanyu.

Saat ini, Anggito melanjutkan, Kemenag sudah memberangkatkan tim katering ke Arab Saudi untuk menyeleksi perusahaan-perusahaan katering yang berminat melayani kebutuhan makanan jamaah haji Indonesia tahun ini. 

Saat ini, kata Anggito, sudah ada beberapa perusahaan katering yang mendaftar untuk melayani konsumsi jamaah selama di Madinah maupun Armina (Arafah dan Mina). "Sudah banyak yang mendaftar,'' tutur  Anggito.

Tim katering tersebut sedang memproses administrasi dan melakukan peninjauan langsung ke dapur-dapur perusahaan katering.
Hanya perusahaan katering yang memenuhi standar dari Kemenag yang akan dipilih untuk melayani jamaah haji Indonesia. 

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis memastikan, tahun ini ada peningkatan kualitas menu. Sebab, anggaran katering per jamaah memang sudah dinaikkan. 

Di Madinah, anggaran sekali makan per jamaah yang sebelumnya sebesar 10,5 riyal Saudi dinaikkan menjadi 12 riyal. Sedangkan, biaya makan per jamaah di Armina, dari 13 riyal Saudi menjadi 12 riyal Saudi.  

''Untuk menu, kita pastikan ada standar tinggi untuk sarapan pagi, snack, dan makan malam. Kualitas bahan baku makanan juga akan distandarkan,'' kata Sri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar